Sunday 2 March 2014

Bertemu Komodo di Pulau Rinca


      
Pagi hari di Labuan Bajo, saatnya menjalankan ritual wajib jika kita berwisata ke Labuan Bajo “island hopping”. Yap! Hari ini pulau pertama yang akan kami kunjungi adalah Pulau Rinca, tepatnya resort Loh Buaya. Ternyata, komodo tidak hanya bisa ditemui di Pulau Komodo saja lho. Menurut pemandu wisata kami, komodo di Pulau Rinca konon lebih banyak dan lebih besar dibandingkan di Pulau Komodo sendiri.
      
       
Aktivitas yang akan kami lakukan di Pulau Rinca adalah trakking untuk ‘bertemu’ dengan komodo. Di sini tentunya tidak seperti kebun binatang yang dengan mudahnya kita dapat melihat hewan secara ‘pasti’. Di kawasan hutan Taman Nasional Komodo ini kami harus jeli terhadap keberadaan komodo. Terlebih, dengan warna kulitnya yang coklat, seringkali samar di antara semak – semak. Terdapat 3 buah jalur trakking yang disediakan bagi para wisatawan, yaitu long track (5 - 6 km dengan waktu tempuh 2 jam), medium track (3 – 4 km dengan waktu tempuh 1,5 jam), dan yang terakhir adalah short track (2 km dengan waktu tempuh 1 jam). 

Oh iya! Ada hal penting yang harus diperhatikan jika kita hendak ‘bertemu’ komodo. Pertama, komodo adalah hewan kanibal, komodo sangat peka terhadap bau darah dan warna merah. Jangan nekat mengikuti trakking jika menggunakan baju merah. Begitu pula, jika teman – teman dalam  keadaan memiliki luka berdarah, atau bagi para wanita, sedang datang bulan. Selain itu, komodo juga sangat peka terhadap ‘pancingan gerak’, semisal tali kamera, tas, atau hp yang      menjuntai, maupun gerakan –  gerakan lain yang bersifat memancing insting komodo.

Eh iya, selain komodo, sesuai dengan namanya “Loh Buaya” yang berarti Teluk Buaya, di sini –pastinya- terdapat buaya! Ada dua jenis buaya yang hidup di sini, yaitu buaya laut dan land crocodile (buaya darat). Pokoknya, kalau sudah disini,  kita harus super hati – hati!! Keselamatan kita tergantung kewaspadaan kita! 
Whohoho, panas cuaca tidak menghalangi kami untuk bertemu hewan legendaris itu, cucunya naga. Hehe. NAH! Tempat pertama kali kami bertemu dengan komodo ternyata tidak terlalu jauh dari titik awal kami berangkat. Ini adalah dapurnya para ranger, komodo seringkali datang karena mencium bau makanan. Tapi sayang, komodo disini kondisinya sangat menyedihkan. Banyak dari komodo – komodo ini yang sudah tidak bisa berjalan karena kakinya sudah patah akibat bertarung dengan sesama komodo, badannya juga sangat kurus – kurus. Akhirnya, kesampaian juga melihat legenda hidup yang satu ini. Meski, tidak menyangka bahwa komodo yang selalu tampak gagah di TV, beberapa yang kami lihat hanya bisa pasrah di atas tanah. Kami melanjutkan perjalanan, berharap menemukan komodo yang lebih baik.

WHOHOHO! Ternyata Tuhan memberikan keberuntungan kepada kami! Tepat di depan rombongan kami lewat seekor bayi komodo. Pemandu wisata kami sampai berdecak kagum. “Waah, jarang sekali yang seperti ini bisa kejadianBertemu dengan komodo dewasa saja untung – untunganlha kalian  bisa bertemu dengan bayinya, bersyukurlah kalian.” Waah, mendengar peristiwa ini termasuk jarang, kami tersanjung juga. Hehe. Pemandu kami kemudian melanjutkan penjelasannya ....

Kami berjalan kembali, dan terus berjalan, sampai akhirnya kami bertemu jalan menanjak. Kami belum tahu akan berujung dimana jalan ini, hingga akhirnya.... Pulau Rinca menjawab. Suguhan pemandangan menakjubkan lagi – lagi kami dapatkan!


No comments:

Post a Comment