kala almanak kembali beranak angka satu
Malam ini -kala almanak tak mampu lagi beranak-
tak pula bertambah asa
Mungkin kau terlampau sering menawar pada Tuhan
Memohon Tuhan menambahkan sesuatu -yang entah apa-
pada ujung setiap perjalanan jumpa kita
Sayangnya, kau kehabisan waktu
pun Tuhan tak ingin
Malam - malam yang kemudian (tetap) kau tawar - tawarkan padaku
tak ubahnya air putih gratis pada warung makan
Kita harus paham,
meski almanak kembali beranak angka satu
"satu" tidak akan Ia -Sang Satu- tawarkan pada kita
=
Jatinangor, 23 Februari 2014
No comments:
Post a Comment