Pada ambang malam hari
Belakangan ini, aku mencoba mengurangi menulis dengan tangan
Menulis tangan buatku, bukan sekadar menggelar angan pada kertas
tapi juga mengajak perasaan untuk turut bekerja keras
Perasaanku telah banyak dikorbankan,
ketika dulu aku masih sering menulis dengan tangan
Kesedihan, muak, dan kecewa terus coba disuratkan pena pada genggam jemari
Sementara benang luka pada hati dibuka kembali -- tercerabut helai demi helai
Menulis tangan buatku, berarti menghimpun kembali memori
yang untuk beberapa waktu bersembunyi pada sela-sela saraf
Menulis tangan buatku, berarti mengundang organ tubuh, rasa yang telah luruh,
juga percaya yang telah runtuh untuk rela dipersatukan guna mencipta cerita utuh
Meski kesatuannya hanya sekadar pura dalam waktu yang sekian paruh
Belakangan ini, aku mencoba mengurangi menulis dengan tangan
dan membiarkan inspirasi menulis diri pada laman bebas di udara
yang entah siapa sudi jadi pembaca
Setidaknya aku tidak perlu tersiksa sebegitunya
Konektivitas jemari, hati, dan memori yang terlampau kuat
melemahkan jiwa begitu payah
No comments:
Post a Comment