Friday 30 May 2014

Percobaan Bunuh Hati

Percobaan bunuh hati ini berawal dari terlalu banyaknya pemahaman tentang Tuhan -- yang banyak orang sebut dengan: agama.

Percobaan bunuh hati ini bermain-main di antara harapan tentang masa depan
dan kemungkinan untuk tenggelam dalam duka untuk saat yang tidak sebentar.

Sebagaimana paku ditancapkan oleh palu yang berirama
akan ada saat bagi tang untuk mencabut -- dipandu oleh dilema

Percobaan bunuh hati ini dilakukan dengan motif 'kesukaan', 'kenyamanan', dan 'kebahagiaan'
Tidak ada yang tidak sadar bahwa pisau pemotong hati tengah diasah
                                                     tambang penggantung harapan tengah disimpul
                                                     dan jurang tempat kelak mengubur asa tengah diperdalam

Semakin bertambah digit detik yang dihabiskan bersama
menjadi wajib mengkredit waktu untuk menguatkan jiwa
-- kalau-kalau tiba saat hati akhirnya herus mengucap rela
-- kalau-kalau tiba saat  nadi rasa memancarkan darah
-- kalau-kalau tiba saat harapan harus digantung
-- dan asa tentang bersama harus dikubur


"Semua agama tidak sama. Semua agama tidak mengatakan bahwa semua agama sama. Di jantung hati setiap agama terdapat suatu komitmen tanpa-kompromi terhadap suatu cara spesifik untuk mendefinisikan identitas Allah, dan sebagai hasilnya, mendefinisikan tujuan hidup.
Siapapun yang mengklaim bahwa semua agama adalah sama bukan hanya menunjukkan bahwa ia tidak mengenal semua agama, melainkan juga bahwa ia memiliki pandangan yang tidak utuh tentang agama-agama yang paling dikenal sekalipun. Setiap agama, pada intinya, bersifat ekslusif."
Ravi  Zacharias (Jesus among Other Gods)


Jatinangor, 30 Mei 2014

No comments:

Post a Comment