"Seperti hujan, begitu aku memujamu. Kutumpahkan segala yang telah kutampung untuk bisa kau nikmati sebagai tanah."
Monday, 20 August 2012
Halo, Tuhan!
Untuk Tuhan,
-yang telah sekian waktu aku abaikan-atau apapun itu 'kata'nya
ketika aku tidak lagi menghadapMu setiap pagi dan malam
ketika lembaran kertas firmanMu tak lagi bergesekan ketika ku mencari halaman surat
ketika aku pergi ke rumahMu tanpa kurasa berkat menggoncang hatiku,
tanpa kurasa keyakinan bertambah pada imanku,
dan tanpa lurusnya hidupku di hadapMu.
Tuhan,
aku rindu padaMu
aku ingat ketika dulu kita pernah begitu dekat
Dimana hari-hari selalu pasti,
pagi-pagi selalu menyegarkan hati,
dan malam-malam tak pernah menjadi kelam.
Bawa aku kembali
Biar aku tersungkur di bawah kaki Bapa Sorgawi,
hingga kelak aku mati nanti,
dalam dekap Rajani aku terbaring.
Cilegon, 20 Agustus 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment