Sekarang mereka telah membuat sarang
di sebuah gudang pengolahan kopi -- tepat di atas bagian sortasi.
Bertengger berbaris pada rangka besi
yang mempertahankan atap gudang tetap membentang.
Cicitcuit di sana sini.
Mereka beterbangan keluar masuk tanpa usaha
akibat sisi-sisi pada atap yang semi terbuka.
Burung-burung gereja itu tak pernah berduka
dan tetap bersuka cita, meski tak lagi ke gereja.
Konon, menurut kabar burung yang pasti, gereja mereka digusur,
dianggap 'entah apa' oleh para pemuka di luar sana.
Lantas kemudian, tanah yang dahulu -- setiap minggu --
mereka bernyanyi merdu di atasnya
telah dijadikan diskotek entah oleh pengusaha mana.
Pangalengan, 3 April 2014
No comments:
Post a Comment