"Seperti hujan, begitu aku memujamu. Kutumpahkan segala yang telah kutampung untuk bisa kau nikmati sebagai tanah."
Tuesday, 27 November 2012
Kamu Harus Tahu Rasanya
Halo, cukup lama tidak mendengar tentang kamu
Bukan karena tidak mau tahu, memang seharusnya tak perlu tahu
Apa kabar kamu?
Apakah air mata masih menjadi kubangan di matamu?
Siap tumpah ketika tentang kita kembali datang dalam pikirmu
Entah mengapa kamu begitu payah sekarang
Dulu kamu berani membuat aku berang
dengan menghancurkan semua angan
Tak peduli berapa banyak detik yang jatuh seiring penyesalanmu
Aku tidak ingin memungutnya kembali
lalu kemudian merangkainya lagi menjadi waktu
Biarkan detik-detik yang dulu menonton kita luruh
Aku ingin penyesalan memenuhi peparumu
Hingga kamu sesak
dan kemudian menjadi tak berotak
Kamu harus tahu rasanya.
Subscribe to:
Posts (Atom)